¹⁶ Dalam pelayanan sebagai rasul, saya tidak pantas membanggakan diri karena memberitakan Kabar Baik, sebab hal itu memang kewajiban saya. Justru saya pantas dihukum apabila tidak memberitakan Kabar Baik!¹⁷ Kalau saya memilih pelayanan ini atas kemauan pribadi, maka saya patut mengharapkan upah. Namun, saya menjadi pelayan Tuhan Yesus bukan karena pilihan saya. Dialah yang memilih saya sebagai hamba-Nya dan mempercayakan tugas ini kepada saya.¹⁸ Jadi, apa upah saya dalam pelayanan ini? Inilah upah saya: Saya senang memberitakan Kabar Baik tentang Kristus tanpa dibayar dan tanpa menuntut upah jasmani apa pun, meski itu hak yang wajar atas pekerjaan rohani ini.¹⁹ Dengan begitu, pelayanan saya bebas dari pikiran tentang upah jasmani dan tidak membebani siapa pun. Itulah sebabnya saya rela menjadikan diri sebagai budak yang melayani semua orang, supaya saya bisa memenangkan sebanyak mungkin orang bagi Kristus.²⁰ Waktu bersama orang Yahudi, saya hidup seperti orang Yahudi demi memenangkan mereka. Waktu bersama orang yang masih terikat dengan hukum Taurat, saya juga hidup seperti mereka demi memenangkan mereka yang hidupnya terikat hukum Taurat.²¹ Tetapi waktu bersama orang-orang yang bukan pengikut hukum Taurat, yaitu orang bukan Yahudi, saya juga hidup seperti orang yang tidak memikirkan hukum Taurat. (Sebenarnya saya tidak melupakan hukum Taurat, tetapi saya diatur oleh Hukum Kristus.) Saya hidup seperti mereka supaya dapat memenangkan orang yang hidup tanpa hukum Taurat.²² Begitu juga waktu saya bersama orang-orang yang keyakinannya masih lemah, saya menjadi seperti orang yang lemah, supaya saya bisa memenangkan mereka. Jadi, saya berusaha menyesuaikan diri dengan bermacam-macam orang, dengan harapan agar sebanyak mungkin orang diselamatkan.²³ Saya melakukan semua itu supaya Kabar Baik semakin tersebar, sehingga kelak saya turut diberkati bersama kalian semua lewat berita keselamatan itu.²⁴ Ingatlah bahwa dalam sebuah pertandingan lari, semua peserta berlari, tetapi hanya satu yang menang dan mendapat hadiah. Karena itu, mari kita berlari sekuat tenaga dalam perlombaan rohani ini supaya kita menjadi pemenang.²⁵ Ingatlah juga bahwa semua peserta dalam pertandingan menjalani latihan keras dan harus menguasai diri hanya untuk menerima mahkota penghargaan duniawi yang tidak tahan lama. Maka seharusnya kita berjuang lebih keras lagi, sebab mahkota kita akan bertahan selamanya.²⁶ Itulah sebabnya dalam perlombaan rohani ini saya berlari sekuat tenaga dengan tujuan yang pasti. Atau ibarat pertandingan tinju, saya tidak memukul dengan asal-asalan tanpa sasaran.²⁷ Seperti olahragawan, saya melatih diri dengan keras untuk dapat menguasai tubuh dan pikiran, agar jangan sampai saya sendiri gagal setelah mengajak orang-orang lain masuk dalam perlombaan rohani ini.
© 2021 oleh Yayasan Alkitab Bahasa Kita (Albata) dan Pioneer Bible Translators International